1.DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS
1.1 Pengertian & cakupan
komunikasi
· Pengertian
komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi,
instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau
impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal
· Pengertian menurut
para ahli
1. Pengertian
komunikasi bisnis menurut porwanto
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan
dalam dunia bisnis, yang mencakup berbagai macam komunikasi verbal dan non verbal.
2. Komunikasi bisnis menurut
Rosen Baldtt
Komunikasi
adalah pertukaran ide- ide opini informasi intruksi dan sejenisnya, yang
dikemukakan baik secara personal ataupun non personal
melalui simbol atau tanda .
3. Komunikasi bisnis menurut
Persing
Komunikasi
adalah proses penyampaian arti melalui lambang lambang yang meliputi
keseluruhan unsur unsur yang berhubungan proses penyampaian dan penerimaan
pesan baik itu dalam tulisan , lisan maupun non verbal yang dilakukan didalam
suatu organisasi yang membayar orang yang secara bersama-sama yang memproduksi
dan memasarkan barang- barang guna memperoleh keuntungan.
· Cakupan komunikasi bisnis
Ruang lingkup komunikasi bisnis
sedemikian luas dan komplek yang meliputi komunikasi sejak berdirinya
perusahaan bahkan sebelumnya hingga pengelolaan bahkan pengembangannya serta
dimungkinkan komunikasi pada saat perusahaan di likuiidasi dan berkaitan dengan hal tersebut ruang
lingkup komunikasi bisnis dapat diungkapkan sebagai berikut:
1.
Komunikasi pada saat
penentuan jenis bisnis (inovasi untuk menentukan jenis bisnis).
2.
Komunikasi pada saat
penentuan lokasi, baik dalam pemenuhan syarat-saratnya maupun prosedur untuk
memperoleh izin tempat usaha.
3.
Komunikasi pada saat
pengadaan prasarana dan sarana yang diperlukan dalam menyelenggarakian bisnis.
4.
Komunikasi pada saat
pembentukan organisasi dan manajemen yang akan mengelola perusahaan.
Komunikasi pada saat penentuan pengelolaan bisnis yang meliputi berbagai
bidang, seperti:
·
Komunikasi dalam pengelolaan
produksi.
·
Komunikasi dalam pengelolaan
pemasaran.
·
Komunikasi dalam pengelolaan
personalia.
·
Komunikasi dalam pengelolaan
keuangan.
·
Komunikasi dalam pengeloaan
kantor atau administrasi.
1.2 Unsur-unsur komunikasi
Dalam komunikasi bisnis terdapat
unsur-unsur pokok, yaitu:
· Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus
memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan
organisasi.
· Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak
dua orang atau lbih yakni komunikatordan komunikan.
· Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan
isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
· Menggunakan saluran personal atau impersonal yang
mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang
menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
· Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat
atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan
pesan.
1.3 Bentuk dasar komunikasi
Pada
dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
·
Komunikasi
verbal
Komunikasi verbal (verbal communication)
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain
melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah,
mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan
lain-lain. Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan
kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan
maupun lisan, seperti: Berbicara dan Menulis suatu pesan yang sangat penting
dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat,
memo dan laporan.
·
Komunikasi
Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi
yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi
nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari,
seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan
tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal itu memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam
komunikasi nonverbal. Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan
tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa
tujuan yaitu:
·
Menyediakan
dan memberikan informasi
·
Mangatur
alur suatu percakapan
·
Mengekspresikan
emosi
Tentu komunikasi verbal dan non verbal dapat
bergabung agar penyampaian sebuah informasi dapat mudah untuk dipahami. Contohnya
komunikasi yang dilakukan seorang pemimpin untuk menyuruh bawahannya dimana
melalui ucapan dan ekspresi wajah yang tepat akan mempermudah penyampaian
maksud dan tujuan yang akan disampaikan sehingga tidak akan terjadi sebuah
kekeliruan.
1.4 Bisnis dalam pandangan komunikasi
Dalam konsep dan azas komunikasi modern yang
lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam
proses komunikasi, hal ini lebih penting dari fungsi pesan dan tujuan dari
komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip yang lebih modern yang
lebih mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang daripada
produksinya. Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep permintaan
(Anda dapat mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di pasar tidak
secara otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsungakan
membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa
akan menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa demikian, hal ini
disebabkan oleh:
Secara realita psikologis
suatu kebutuhan dapat diciptakan
.Secara umum selalu timbul permasalahan dimana
konsumen – pasar tidak mengetahui informasi dan keberadaa barang dan jasa di
pasar, yang disebabkan umumnya kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan
strategi komunikasi. Hal ini harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik
dan efektif ke pasar, yaitu dengan menjalankan promosi, seperti:
·
Kegiatan
hubungan antar manusia
·
Kegiatan
hubungan masyarakat
2. PERANAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
·
Tujuan dari
komunikasi bisnis
Tujuan Komunikasi Bisnis
1. Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Umum :
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk
mendukung tujuan bisnis agar lebih efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki
pengelolaan bisnis.
2.Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Khusus :
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk
menciptakan interaksi atau hubungan di dalam perusahaan, hubungan antara
perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah, sesama dunia
usaha, serta dengan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang
ditandai oleh tercapainya tujuan bisnis juga semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis.
2.2 Umpan balik & bentuknya
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan
penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang
merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa
lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga
anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut
disamakan dengan pesan (message),
Sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan
pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat
berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah,
analisis, dll. Pesan dapat juga
berbentuk
tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Sebagaimana
pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan
balik yang baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Umpan balik hendaknya jujur,umpan
balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain.
2. Umpan balik hendaklah
tentang sesuatu yang khusus dan jelas buka sesuatu secara umum dan kabur.
3. Umpan balik hendaklah
mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat berbuat apa-apa. Umpan
balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan tidak dapat berbuat
apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah bisa menimbulkan perasaan
mendongkol dan umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian.
·
Bentuknya:
1. External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2. Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3. Direct Feedback atau
Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4. Indirect Feedback atau
Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6. Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7. Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8. Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9. Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
2.3 Kesalahpahaman dalam komunikasi
·
Missunderstanding (kesalahpahaman) merupakan salah satu
kendala komunikasi efektif dan sangat berpeluang menciptakan konflik. Suatu
kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh
seseorang memiliki makna atau esensi yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si
pemberi atau penyampai informasi. Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya,
mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman
oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang banyak.
·
Salah satu bentuk kesalahpahaman yang cukup “parah”
adalah cultural misunderstanding, atau kesalahpahaman kultural. Dalam hal ini,
budaya dan kebiasaan yang melekat menjadi penghalang terjalinnya komunikasi
yang efektif. Misalnya, seorang lelaki Sunda memiliki menantu pemuda Jawa. Saat
si menantu akan makan, demi kesopanan dan etika, dia menawari mertuanya. Di
Jawa, untuk menawari makan orang yg lebih tua, digunakan kata “dhahar” yang
artinya sudah sangat halus. Padahal, jika kata “dhahar” ini digunakan untuk
orang Sunda, artinya menjadi sangat kasar, karena orang Sunda menggunakan kata
“tuang” untuk kata makan yang paling halus.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
- Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
- Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan, misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan sistematis. Dengan rutin membaca, kosakata kita akan semakin kaya dan mempermudah untuk menjalin komunikasi. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum jelas maksudnya.
2.4 Memperbaiki komunikasi dalam organisasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa
persyaratan, antara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan
kecocokan / keserasian. Komunikasi yang efektif
dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan memperhatikan tiga hal
sebagai berikut:
·
Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati.
·
Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi.
·
Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan.
3. KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
Keberhasilan
komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman
antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. organisasi biasanya
menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang
memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Hasil
studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa
kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor
personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau
mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Keberhasilan komunikasi
bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis.
Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya
ditentukan beberapa hal :
1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima
komunikan.
2. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor
keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi
data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama,
cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya
hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik
sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi
yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan
layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan
terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja
(performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi
selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor
yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
Komunikasi berbasis internet
Internet menjadi suatu media komunikasi yang memegang
peranan sangat penting dalam perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat
tiga aktivitas bisnis utama yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
·
Membangun
Produk.
·
Aktivitas opersional.
·
Pelayanan Jasa.
Berbagai aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui
internet, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
• Berbagi data internal.
• Rekruitmen calon pegawai.
• Memperolah partner bisnis, dan pelanggan..
• Media kolaborasi dengan partner bisnis.
• Publikasi perkembangan bisnis.
• Rekruitmen calon pegawai.
• Memperolah partner bisnis, dan pelanggan..
• Media kolaborasi dengan partner bisnis.
• Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi bisnis berbasis internet,
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu :
• Menggunakan e-mail
• Diskusi melalui Milist (mailing list)
• Membuat suatu group/komunitas
• Melalui video konferensi
• Diskusi melalui Milist (mailing list)
• Membuat suatu group/komunitas
• Melalui video konferensi
3. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki
kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu
mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan kerangka pikir
komunikan.
4. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu
memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya. Sebaliknya dia juga
harus bisa mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
5. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap
pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus
dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi
yang diharapkan.
6. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat
menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.
Pendapat lain mengatakan bahwa agar
komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat
penting yaitu :
1. Mampu membuat pesan dipahami.
2. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
1. Mampu membuat pesan dipahami.
2. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang
efektif, seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
1. Empati,
2. Pembicara yang sederajat,
3. Proyeksi atau menciptakan dampak.
2. Pembicara yang sederajat,
3. Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan demikian apabila komunikasi
bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan akan dapat menghasilkan
beberapa hal sebagai berikut :
• Mempercepat Penyelesaian Masalah.
• Memperkuat Pengambilan Keputusan.
• Meningkatkan Profesionalisme.
• Memperkuat Pengambilan Keputusan.
• Meningkatkan Profesionalisme.
3.1 Pola komunikasi bisnis
Pada dasarnya, komunikasi berasal dari bahasa
Latin yaitu cum, sebuah
kata depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata
units, sebuah kata bilangan
yang berarti satu.Dua kata
tersebut membentuk kata Benda communio, yang
dalam bahasa Inggris disebut dengan communion, yang
berarti kebersamaan, persatuan,
persekutuan gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk bercommunio diperlukan adanya usaha
dan kerja, maka kata itu dibuat kata kerja communicate yang berarti membagi sesuatu dengan sese orang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan
orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar
pikiran, berhubungan, berteman.Secara umum, pola komunikasi (patterns of communications)
dapat dibedakan menjadi dua saluran (Purwanto, 2006 : 40 – 45), yaitu:
1. Saluran
Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional,
maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing
sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan
proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
a. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah (top-down) atau merupakan
jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupaka
penyampaian pesan yang dapat berentuk perintah, instruksi, maupun prosedur
untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya.
b. Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas (buttom-up communication) berarti
alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas
(manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya
disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
c. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal (horizontal communication)
atau sering disebut dengan komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang
terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam
suatu organisasi.
d. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal (diagonal communication) melibatkan komunikasi
antara dua tingkat (level) orgnisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi
formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik, antara manajer produksi
dengan bagian promosi, antara manajer produksi dengan bagian akuntansi dan lain
sebagainya.
3.2
Mengelola komunikasi bisnis
Menangani pesan-pesan yang bersifat rutin:
a.
Mengurangi jumlah pesan
Ø Manajer perlu menentukan skala
prioritas pesan.
Ø Satu halaman surat butuh sumber
uang / bahan, waktu dan tenaga
Ø Berapa biaya meng-edit, mencatat,
mengetik dan mengirimkan surat?
Ø Sepucuk surat merupakan investasi
berharga
Ø Pertimbangan organisasi
Ø Berapa lama sebuah pesan dapat
diselesaikan?
b.
Instruksi yang jelas
·
Manajer
mempunyai tanggung jawab khusus untuk membuat setiap orang dalam organisasi tahu apa yang harus
dilakukan.
·
Komunikator
dalam organisasi sudah seharusnya memahami kebutuhan dan tujuan organisasi
secara keseluruhan
c. Mendelegasikan tanggung jawab
Tujuan organisasi bisa tercapai bila manajer mempunyai
kepercayaan bahwa orang lain dapat menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan
kepada mereka.
· Manajer harus bisa mendelegasikan
pekerjaan komunikasi kepada bawahannya
d. Melatih
petugas
·
Komunikator yang baik akan selalu melakukan
latihan-latihan yang
teratur dan terencana dengan baik.
·
Organisasi dianjurkan untuk memberikan pelatihan
bagi komunikator.
· Komunikator perlu meningkatkan dan
memperlancar kemampuan berbahasa dan ketrampilan presentasinya.
+ Menangani krisis komunikasi
Ø
Semakin besar tantangan atau risiko yang harus
dihadapi, semakin tinggi tingkat kemampuan atau ketrampilan yang dibutuhkan.
Ø
Cara penanganan krisis disuatu perusahaan akan
berbeda dengan perusahaan yang lain.
Ø
Krisis komunikasi dalam perusahaan dapat
mempunyai pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan.
Ø
Penanganan Krisis Kominikasi
Dua falsafah dalam krisis komunikasi:
Ø
Bersikap diam
Ø
Katakan apa yang terjadi dan segera
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam krisis
komunikasi:
Ø
Siapkan tim yang trampil dan cekatan dalam
penanganan krisis
Ø
Manajemen puncak harus segera bertindak
Ø
Ciptakan pusat informasi sebagai representasi
perusahaan yang baik
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi:
Ø
Bila kita mengetahui dinamika komunikasi, kita
dapat membaca secara akurat apa yang terjadi dalam organisasi.
Ø
Keterampilan komunikasi, kemampuan membaca,
menulis, mendengar dan berbicara sangat penting untuk dipelajari.
·
Berdiskusi
·
Presentasi
·
Menulis
surat, memo dan laporan
3.3 Masalah komunikasi dalam organisasi
Ø
Struktur komunikasi yang buruk
– Penyampaian yang lemah
– Penggunaan media yang salah
– Pesan yang campur aduk
– Salah audience
– Lingkungan yang menganggu
Ø
Struktur
komunikasi yang baik mengikuti pola:
– Pembukaan
– Isi
– Penutup
Ø
Penyampaian
yang lemah
Tidak terlalu masalah apakah pesan komunikasi
Anda penting atau impresif, jika Anda menyampaikannya tanpa ‘tonjokan’, Anda
tidak bisa meyakinkan orang sesuai yang Anda harapkan. Lebih dari itu, jika
‘tonjokan’ Anda sudah telak pun, tetaplah pesan Anda perlu waktu untuk punya
efek. Pesan Anda harus bertenaga. Pesan Anda tidak boleh seperti lawakan
yang tidak lucu.
Janganlah Anda campuradukkan antara penyajian
dengan penyajinya. Penyajinya mungkin pemalu, tapi jika pesannya bisa menonjok,
maka audience akan bergantung pada setiap kata yang keluar dari mulutnya. Jadi,
tidak usah ragu tentang siapa diri Anda. Khawatirlah tentang pesan Anda.
‘Menonjok’kah, atau hanya sekedar ‘mengelus-elus’ saja.
Ø
Pesan yang
Campur Aduk
Jika pesan Anda campur aduk, maka
Anda tidak merengkuh audience, melainkan mengasingkan mereka ke sebuah pulau
terpencil di kutub selatan sana.
Berhati-hatilah Anda dengan dua hal
ini:
1. Menggunakan jargon yang mungkin
dikenal, tapi sulit dicerna dan dipahami.
2. Mencoba menghemat waktu dan
kertas dengan menjejalkan lebih dari satu pesan menjadi pesan tunggal.
Ø
LINGKUNGAN
YANG MENGGANGGU
Lingkungan
yang mengganggu jelas kendala komunikasi bisnis buat Anda. Suara nada sambung
handphone saat Anda bicara adalah contohnya. Apapun bentuknya, gangguan dari
lingkungan akan membuat bicara Anda tidak bisa optimal didengar.
Beberapa hal ini perlu Anda perhatikan:
– Suara Anda tidak terlalu keras
– Banyak audience yang mengobrol saat Anda bicara
– Suara dari ruangan sebelah
– Bunyi handphone dari kantong audience
– AC ruangan terlalu dingin atau bahkan tidak
menyala
– Maaf, ada yang kentut di dalam ruangan yang
tertutup
Contoh
kasus :
PT Golden Castle ,
bergerak dalam bidang
konveksi atau textil, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan.
Permasalahan ini terjadi
yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan
dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam
perusahaan
Mengenai
penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak
perusahaan belum memberitahukan
para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan
semena-mena oleh
pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan
mendemo perusahaan,
Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan
manapun pasti pernah mengalami
permasalahan
internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit.
.Mulai dari derajat
dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang
relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif
besar seperti beda pandangan
tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Contoh
lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni
antara karyawan dan manajemen.
Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai
media. Disitu tampak
permasalahan
dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena
tuntutan besarnya
kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena
tuntutan hak asasi
manusia karyawan.
Penjelasan kasus :
Didalam hubungan
komunikasi di suatu lingkungan
kerja atau perusahaan antara individu akan sering terjadi. Permasalahan yang
sering terjadi
biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik.
Sehingga cara mengatasi
masalah
dalam perusahaan harus
benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir
dampak yang
timbul. Permasalahan
atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan
atasan yang
terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan
system yang terstruktur.
Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
mogok kerja,
bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan
berbagai cara :
·
Membentuk suatu
system informasi yang terstruktur,
agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan
membuat papan
pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
·
Buat komunikasi dua
arah antara atasan dan bawahan
menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan
komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di
lapangan.
·
Beri pelatihan
dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan
pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan
masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena
lingkungan yang kurang
kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau
sirkulasi yang kurang
baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk
meningkatkan emosi
seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar