TUGAS KEWIRAUSAHAAN 2
KONSEP DAN KARAKTER
WIRAUSAHAWAN DI INDONESIA
Nama
Kelompok ( The Money)
- Marlina Siti Priyati (56214417)
Kelas ( 2DF01 )
Dosen : Juni Sasmiharti
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga tugas kewirausahan 2 tentang konsep dan karakteristik wirausaha baik di Indonesia maupun di mancanegara. Semoga postingan ini dapat menambah pengetahuan dan memotivasi bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat menambah pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri,kreatif dan inovatif dalam berbisni
Dan harapan saya semoga tugas kewirausahan 2 tentang konsep dan karakteristik wirausaha baik di Indonesia maupun di mancanegara. Semoga postingan ini dapat menambah pengetahuan dan memotivasi bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat menambah pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri,kreatif dan inovatif dalam berbisni
Karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam postingan ini, Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun.
Depok, November 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Peran kewirausahaan telah
teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa indonesia.
Kewirausahaan yang berbasis ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam
situasi sulit. Seorang wirausaha berperan secara internal maupun eksternal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat
ketergantungan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan
daya beli pelakunya.
Secara eksternal seorang wirausaha
berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja. Untuk
itu, wirausahawan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengangkat perekonomian
negara.Tapi masalahya untuk menjadi wirausaha yang sukses tidaklah mudah,
banyak tantangan yang harus di hadapi, seperti permasalahan modal, persaingan
pasar yang sangat ketat dan sebagainya. Seseorang harus memiliki perencanaan
yang matang sebelum terjun di dunia wirausaha. Selain itu seorang wirausaha
harus mempunyai karakter yang kuat supaya mampu menjadi panutan bagi pekerjanya
B.
Rumusan Masalah.
1.
Menjelaskan pengertian dari konsep dari wirausahawan?
2.
Bagaimana konsep karakter wirausaha di Indonesia dan
di mancanegara?
3.
Menjelaskan kondisi wirausaha di masyarakat?
C.
Tujuan Penulisan.
1.
Agar kita
menjadi tertarik untuk menjadi seorang wirausaha dan mulai menanamkan sikap kewirausahaan di dalam diri
kita masing-masing sejak dini
2.
Agar bisa mengerti apakah pengertian dari konsep wirausaha
usaha itu sendiri serta dapat memahami karakteristik yang di miliki seorang
wirausaha sukses.
BAB II
PEMBAHASAN
2 2.1 Konsep dari Wirausahawan
A.
Definisi Wirausahawan
Para
Wirausahawan adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menentukan keputusan
dalam pekerjaan dan bangga terhadap prestasinya.Para Wirausaha adalah
individu-individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi yang
mengambil resiko dalam mengejar tujuan. Wirausaha adalah orang yang selalu
berubah dan berkembang.
Gagalnya
calon pengusaha atau pengusaha diawal usaha mereka adalah akibat tidak mampu
merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki
dunia bisnis, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus
dilakukan. Business Plan adalah rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis
secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha
tersebut. Ketika business plan kita sudah mantap, maka kita akan mendapatkan
jaminan yang lebih serius dari pengelola bisnis yang bersangkutan
B.
Ada 8 karakteristik wirausahawan:
1. Memiliki rasa tanggung jawab
differences usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih, memilih resiko yang moderat.
3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk
review yang berhasil.
4. Selalu menghendaki SAR pembuatan
balik yang segera.
5. Berorientasi ke masa depan,
perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6. Memiliki semangat kerja keras untuk kerja
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
7. Memiliki keterampilan hearts mengorganisasikan sumber daya
untuk review menciptakan tambah nilai.
8. Selalu menilai prestasi dengan uang.
C.
Sifat-Sifat
yang harus dimiliki seorang wirausahawan
1. Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang
yang sudah matang jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang
adalah ia tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung
dan naik pitam.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan
muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu
bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan
adalah halal.
3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun
naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
4. Kepemimpinan
Pemimpin
yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya
mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada
ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil
tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil
kombinasi.
6. Berorientasi ke masa depan
Untuk
menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah
yang kan dilaksanakan.
7. Kreativitas
Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat
hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable;
yang sudah ada sebelumnya.
D. Konsep
10 D dari Bygrave
• Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa
depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impian tsb.
• Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan
ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor
kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
• Doers
Seorang
wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
• Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan
atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
• Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan
kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
• Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong
dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang
ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
• Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia
tidak akan mengabaikan factor-factor
kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
• Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab
terhadap tujuan yng hendak dicapainya.
• Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan
memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
• Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya
terhadap orang-orang kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau
diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
2.2
Perbedaan
wirausaha di Indonesia dengan di mancanegara
a. Perkembangan wirausaha di Indonesia
Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Wahyu Daniel – detikfinance) mengatakan, “Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran. Di tingkat nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama 5 Kementerian untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.”
a. Perkembangan wirausaha di Indonesia
Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Wahyu Daniel – detikfinance) mengatakan, “Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran. Di tingkat nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama 5 Kementerian untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.”
Ia mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen
dari jumlah penduduk di Indonesia yang jsekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih
rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang
tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi.. Melihat perbandingan jumlah wirausaha
di negara maju dengan jumlah wirausaha di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di
Indonesia juga masih melambat.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus
meningkatkan jumlah wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi
negara agar lebih maju pada masa mendatang. Ia mengatakan, masyarakat di
Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi
menyediakan lapangan kerja melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi
ekonomi negara. Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program
pengembangan kewirausahaan dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha,
seperti kredit usaha rakyat melalui perbankan.
b. Perkembangan Wirausaha Diluar Negeri
Berbeda dengan
keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat
yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah
wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai
5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup
orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih
tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan
keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi
banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman,
lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress
hubungan dengan kerja.
Di luar negeri banyak universitas
mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga
ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar
menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana
dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan
serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan pihak perguruan
tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha
sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas
Zimmererbahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi
yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruan tinggi dalam hal
memotivasi mahasiswanya untuk tergabungdalam wadah tersebut.
Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat berwirausaha,
maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi
untukmemperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan
tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa
dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3faktor paling
dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan,
faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat
mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di
perguruan tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
universitas-universitas terkemuka di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang,
misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu produk dikembangkan dan didorong
oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga
keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan menerima produk tersebut. Di
Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan inovasi baru, tapi
sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa yang
dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link
serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara
perguruan tinggi
c. Tokoh
wirausahawan muda mandiri.
1. Wirausahawan
sukses dari mancanegara. (Callum Davis)
Masyarakat dunia kini semakin peduli terhadap lingkungan. Bisnis yang
berkaitan dengan hal tersebut juga semakin semarak, termasuk produk kebun rumah
ramah lingkungan. Callum Davis melihat prospek yang cerah itu, pengusaha muda
asal Inggris Callum Davis pun terjun ke bisnis tersebut. Pria berusia 19 tahun
ini mengembangkan produk-produk kebun dan taman di rumah dan kantor, mulai dari
pot, bunga hingga tanaman buah. Dia juga kerap menyilangkan berbagai jenis
tumbuhan.
Produk bisnis ini telah mendapatkan pengakuan di Inggris. Bulan depan,
usia Davis baru menginjak 20 tahun. Namun perusahaannya, EcoCharlie, yang
mempekerjakan lima karyawan tetap tahun ini berhasil meraih pendapatan 150.000
poundsterling atau Rp2,12 miliar. Padahal, bisnis itu baru berusia satu tahun.
Davis kini menjadi pengusaha muda Inggris yang mampu mencapai kesuksesan
setelah mengembangkan inovasi, membuat produk kebun yang diterima pasar, mampu
menggeser kompetitor, serta menjadi solusi bagi lingkungan. Besarnya keuntungan
diperoleh karena Davis bukan hanya menjual produk,tapi juga jasa,termasuk
sistem pengairan kebun dan pemeliharaan kebun. Untuk pengairan, dia
mengembangkan sistem pengairan otomatis, Aquadrip, yang mampu mengalirkan air
selama satu minggu di kebun.
Produk itu dibuat di barang-barang bekas. Davis juga memanfaatkan ampas
kopi yang diperolehnya untuk dijadikan sebagai bahan mengusir siput dan kodok.
Ampas kopi itu dikemas ulang dan dijual kembali ke masyarakat. Itu berawal
ketika teman-teman karib Davis menjulukinya sebagai “pria kodok” karena
keahlian di bidang yang berkaitan dengan lumpur dan tanah. Ditambah lagi, dia
mengaku takut dengan kedua binatang tersebut. Dari hal itu, Davis justru
mendapatkan inspirasi dari kebenciannya terhadap kodok dan siput. “EcoCharlie
memproduksi pengusir hama yang terbuat 100 bahan alami dan tidak merusak
lingkungan. Yang terpenting tanpa bahan kimia,” paparnya.
Sukses dengan serbuk pengusir siput dan kodok, selanjutnya Davis membuat
produk baru, yakni pengusir tikus berupa dua benih tumbuhan. Dua benih tersebut
harus ditanam bersama dan mampu menangkal tikus. Dia mengklaim bahwa penangkis
tikus tersebut salah satu yang paling efektif dibandingkan produk lain di
pasaran dan jaminan 100% alami. Apa yang diperoleh Davis saat ini setelah
melewati pilihan sulit.
Faktor keluarga juga menjadi pertimbangan Davis menekuni dunia bisnis.
Apalagi, bisnis ayahnya di bidang properti mengalami penurunan akibat resesi.
Kemudian, ibunya pun memasuki usia pensiun. Ketika itu, dia berpikir bagaimana
caranya menemukan jalan baru agar mendapatkan uang untuk hidup. Ditambah dengan
latar belakang pendidikan lingkungan setingkat diploma yang pernah ditekuni
Davis selepas SMA di Kampus Godalming, Surrey, Inggris, makin kuat posisinya
agar lebih berkonsentrasi di EcoCharlie.
Pemuda yang lahir pada tanggal 25 oktober 1987 ini lebih dikenal sebagai
seorang motivator yang mendapatkan penghargaan sebagai motivator termuda se
Asia. Berawal dari berjualan kue dan baju, Bong Chandra menyadari bakatnya
dalam bidang motivator, akhirnya dia memberanikan diri untuk membuka pelatihan
motivasi bersama dengan rekanya. Sekarang ini Bong Chandra telah memiliki
beberapa bidang usaha dan memiliki karyawan lebih dari 100, dengan banyaknya
usaha yang di gelutinya membuat Bong Chandara menjadi
miliader diusia yang masih muda.
Kesuksesan
yang melekat pada dirinya tidak diraih dengan mudah. Bong Chandra harus menempa
dirinya dengan kerja keras sejak usianya masih 18 tahun. Saat itu, Bong memilih
berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang seperti remaja seusianya.
Kerja keras Bong dimulai sejak krisis ekonomi 1998. Bencana itu membuat bisnis
ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah sampai
nyaris dijual,” katanya saat ditemui di salah satu tempat usahanya, Free Car
Wash Serpong.
Kisah sukses dirinya ketika ia
mencoba berbisnis di bidang properti masih berlanjut. Dengan bermodalkan 500
juta dan bersama beberapa kawannya, Bong Chandra membuat perusahaan pengembang
(developer). Nama perusahaannya adalah PT. Perintis Triniti Properti. Bong dan
kawan-kawan membeli sebuah tanah seluas 5,1 hektar di Ciledug Jakarta Selatan.
Selain itu Bong Chandra juga membeli sebuah tanah di kawasan Ubud Villag
Bong Chandra memang beruntung,
Developer besutan Bong Chandra dan teman-temannya berhasil menjual 300 rumah
dan 65 ruko di kawasan Ubud Village. Dari sumber berita yang didapat, saat ini
Ubud Village memiliki nilai investasi sebesar Rp 180 milliar.
2.3 Kondisi
wirausaha di masyarakat
Saat
melihat kondisi wirausaha di masyarakat sekitar ini sebagian besar tidak
bertahan lama dalam menjalankan usahanya, berikut adalah salah satu factor
kendala
§ Pendapatan yang tidak menentu
·
Kerugian
akibat hilangnya modal investasi (kurangnya modal usaha dari pemerintah untuk
para usaha kecil di indonesia)
§ Ketidakmampuan menyesuaikan diri
terhadap nilai-nilai usaha di dalam
masyarakat
§ Perlu kerja keras dan waktu yang
lama (perlu ketelanan dalam merintis usaha)
§ Kualitas kehidupan yang tetap rendah
meskipun usahanya mantap. ( karena factor skill yang kurang memadai maupun
tidak dapat melakukan inovasi –inovasi terhadap produk yang dijualnya kepada
masyarakat yang cenderung tidak ada
perubahan).
Namun
ada juga sebagian besar wirausahawan yang sukses di Indonesia serta berkembang
berikut adalah Langkah Menuju Keberhasilan
1.
Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2.
Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3.
Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4.
Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang
terkait dengan kepentingan perusahaan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan
kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business
Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki
sifat-sifat kepribadian.
Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang
inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat
benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai
semangat.Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement
motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat
untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi
B.
Saran
Disarankan mahasiswa yang mengkaji tentang konsep dan karakter menjadi
seorang wirausaha muda mandiri serta mampu memiliki sifat-sifat seperti yang
dikemukakan di atas, agar mnejadi seorang Ekonom yang handal di bidang
wirausaha, seperti yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar