Jumat, 20 November 2015

Konsep dan Karakter Wirausahawan Di indonesia




 TUGAS KEWIRAUSAHAAN 2

     KONSEP DAN KARAKTER 

      WIRAUSAHAWAN DI INDONESIA 
   

   
                         
                                                       Disusun Oleh :  
                                                  

     Nama Kelompok ( The Money)
   
          •     Marlina Siti Priyati     (56214417)



        Kelas  ( 2DF01 )

          Dosen   : Juni Sasmiharti


                                 JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN

      UNIVERSITAS  GUNADARMA

     DEPOK



    2014/2015








KATA PENGANTAR


    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan saya semoga tugas kewirausahan 2 tentang konsep dan karakteristik wirausaha baik di Indonesia maupun di mancanegara. Semoga postingan ini dapat menambah pengetahuan dan memotivasi bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat menambah pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri,kreatif dan inovatif dalam berbisni
    Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam postingan ini, Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

                                                                                                            Depok, November 2015

                                                                                                                                     
   Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN 



             A.     Latar Belakang

Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa indonesia. Kewirausahaan yang berbasis ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi sulit. Seorang wirausaha berperan secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat ketergantungan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan daya beli pelakunya.
 Secara eksternal seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja. Untuk itu, wirausahawan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengangkat perekonomian negara.Tapi masalahya untuk menjadi wirausaha yang sukses tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus di hadapi, seperti permasalahan modal, persaingan pasar yang sangat ketat dan sebagainya. Seseorang harus memiliki perencanaan yang matang sebelum terjun di dunia wirausaha. Selain itu seorang wirausaha harus mempunyai karakter yang kuat supaya mampu menjadi panutan bagi pekerjanya

B.     Rumusan Masalah.
1.      Menjelaskan pengertian dari konsep dari wirausahawan?
2.      Bagaimana konsep karakter wirausaha di Indonesia dan di mancanegara?
3.      Menjelaskan kondisi wirausaha di masyarakat?

                 C.     Tujuan Penulisan.
1.       Agar kita menjadi tertarik untuk menjadi seorang wirausaha dan mulai  menanamkan sikap kewirausahaan di dalam diri kita masing-masing sejak dini
2.      Agar bisa mengerti apakah pengertian dari konsep wirausaha usaha itu sendiri serta dapat memahami karakteristik yang di miliki seorang wirausaha sukses.




BAB II
PEMBAHASAN

2      2.1     Konsep dari Wirausahawan
A.    Definisi Wirausahawan
Para Wirausahawan adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menentukan keputusan dalam pekerjaan dan bangga terhadap prestasinya.Para Wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuan. Wirausaha adalah orang yang selalu berubah dan  berkembang.
Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha diawal usaha mereka adalah akibat tidak mampu merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia bisnis, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Business Plan adalah rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut. Ketika business plan kita sudah mantap, maka kita akan mendapatkan jaminan yang lebih serius dari pengelola bisnis yang bersangkutan

B.      Ada 8 karakteristik wirausahawan:
1.       Memiliki rasa tanggung jawab differences usaha-usaha yang dilakukannya.
2.       Lebih, memilih resiko yang moderat.
3.       Percaya akan kemampuan dirinya untuk review yang berhasil.
4.       Selalu menghendaki SAR pembuatan balik yang segera.
5.       Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
6.     Memiliki semangat kerja keras untuk kerja mewujudkan keinginannya demi masa depan yang  lebih baik.
7.    Memiliki keterampilan hearts mengorganisasikan sumber daya untuk review menciptakan tambah nilai.
8.       Selalu menilai prestasi dengan uang.

C.        Sifat-Sifat yang harus dimiliki seorang wirausahawan
1. Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
 2. Berorientasi pada tugas dan hasil
     Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan adalah halal.
 3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan.
 4. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsive.
 5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil kombinasi.
 6. Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang kan dilaksanakan.
 7. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable; yang sudah ada sebelumnya.


D.    Konsep 10 D dari Bygrave 
       
• Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian tsb.
• Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
• Doers
          Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
• Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
• Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.

• Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
• Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor-factor kritis. Dia tidak  akan mengabaikan factor-factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
• Destiny
        Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap tujuan yng hendak dicapainya.
Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
• Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.

2.2           Perbedaan wirausaha di Indonesia dengan di mancanegara

 a.       Perkembangan wirausaha di Indonesia

               Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Wahyu Daniel – detikfinance) mengatakan, “Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran. Di tingkat nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama 5 Kementerian untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.”
   Ia mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk   di Indonesia yang jsekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi.. Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.
   Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus meningkatkan jumlah wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih maju pada masa mendatang. Ia mengatakan, masyarakat di Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi menyediakan lapangan kerja melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi ekonomi negara. Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program pengembangan kewirausahaan dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha, seperti kredit usaha rakyat melalui perbankan.

b.       Perkembangan Wirausaha Diluar Negeri
       Berbeda dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja.
 Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmererbahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruan tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabungdalam wadah tersebut.
Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untukmemperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi


c.       Tokoh wirausahawan muda mandiri.

1.      Wirausahawan sukses dari mancanegara. (Callum Davis)

Callum Davis

Masyarakat dunia kini semakin peduli terhadap lingkungan. Bisnis yang berkaitan dengan hal tersebut juga semakin semarak, termasuk produk kebun rumah ramah lingkungan. Callum Davis melihat prospek yang cerah itu, pengusaha muda asal Inggris Callum Davis pun terjun ke bisnis tersebut. Pria berusia 19 tahun ini mengembangkan produk-produk kebun dan taman di rumah dan kantor, mulai dari pot, bunga hingga tanaman buah. Dia juga kerap menyilangkan berbagai jenis tumbuhan.
Produk bisnis ini telah mendapatkan pengakuan di Inggris. Bulan depan, usia Davis baru menginjak 20 tahun. Namun perusahaannya, EcoCharlie, yang mempekerjakan lima karyawan tetap tahun ini berhasil meraih pendapatan 150.000 poundsterling atau Rp2,12 miliar. Padahal, bisnis itu baru berusia satu tahun. Davis kini menjadi pengusaha muda Inggris yang mampu mencapai kesuksesan setelah mengembangkan inovasi, membuat produk kebun yang diterima pasar, mampu menggeser kompetitor, serta menjadi solusi bagi lingkungan. Besarnya keuntungan diperoleh karena Davis bukan hanya menjual produk,tapi juga jasa,termasuk sistem pengairan kebun dan pemeliharaan kebun. Untuk pengairan, dia mengembangkan sistem pengairan otomatis, Aquadrip, yang mampu mengalirkan air selama satu minggu di kebun.
Produk itu dibuat di barang-barang bekas. Davis juga memanfaatkan ampas kopi yang diperolehnya untuk dijadikan sebagai bahan mengusir siput dan kodok. Ampas kopi itu dikemas ulang dan dijual kembali ke masyarakat. Itu berawal ketika teman-teman karib Davis menjulukinya sebagai “pria kodok” karena keahlian di bidang yang berkaitan dengan lumpur dan tanah. Ditambah lagi, dia mengaku takut dengan kedua binatang tersebut. Dari hal itu, Davis justru mendapatkan inspirasi dari kebenciannya terhadap kodok dan siput. “EcoCharlie memproduksi pengusir hama yang terbuat 100 bahan alami dan tidak merusak lingkungan. Yang terpenting tanpa bahan kimia,” paparnya.
Sukses dengan serbuk pengusir siput dan kodok, selanjutnya Davis membuat produk baru, yakni pengusir tikus berupa dua benih tumbuhan. Dua benih tersebut harus ditanam bersama dan mampu menangkal tikus. Dia mengklaim bahwa penangkis tikus tersebut salah satu yang paling efektif dibandingkan produk lain di pasaran dan jaminan 100% alami. Apa yang diperoleh Davis saat ini setelah melewati pilihan sulit.
Faktor keluarga juga menjadi pertimbangan Davis menekuni dunia bisnis. Apalagi, bisnis ayahnya di bidang properti mengalami penurunan akibat resesi. Kemudian, ibunya pun memasuki usia pensiun. Ketika itu, dia berpikir bagaimana caranya menemukan jalan baru agar mendapatkan uang untuk hidup. Ditambah dengan latar belakang pendidikan lingkungan setingkat diploma yang pernah ditekuni Davis selepas SMA di Kampus Godalming, Surrey, Inggris, makin kuat posisinya agar lebih berkonsentrasi di EcoCharlie.

2.      Wirausahawan muda sukses dari Indonesia.( Bong Chandra )

Bong Chandra
Pemuda yang lahir pada tanggal 25 oktober 1987 ini lebih dikenal sebagai seorang motivator yang mendapatkan penghargaan sebagai motivator termuda se Asia. Berawal dari berjualan kue dan baju, Bong Chandra menyadari bakatnya dalam bidang motivator, akhirnya dia memberanikan diri untuk membuka pelatihan motivasi bersama dengan rekanya. Sekarang ini Bong Chandra telah memiliki beberapa bidang usaha dan memiliki karyawan lebih dari 100, dengan banyaknya usaha yang di gelutinya  membuat Bong Chandara  menjadi  miliader diusia yang masih muda.

Kesuksesan yang melekat pada dirinya tidak diraih dengan mudah. Bong Chandra harus menempa dirinya dengan kerja keras sejak usianya masih 18 tahun. Saat itu, Bong memilih berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang seperti remaja seusianya. Kerja keras Bong dimulai sejak krisis ekonomi 1998. Bencana itu membuat bisnis ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah sampai nyaris dijual,” katanya saat ditemui di salah satu tempat usahanya, Free Car Wash Serpong.

Kisah sukses dirinya ketika ia mencoba berbisnis di bidang properti masih berlanjut. Dengan bermodalkan 500 juta dan bersama beberapa kawannya, Bong Chandra membuat perusahaan pengembang (developer). Nama perusahaannya adalah PT. Perintis Triniti Properti. Bong dan kawan-kawan membeli sebuah tanah seluas 5,1 hektar di Ciledug Jakarta Selatan. Selain itu Bong Chandra juga membeli sebuah tanah di kawasan Ubud Villag
Bong Chandra memang beruntung, Developer besutan Bong Chandra dan teman-temannya berhasil menjual 300 rumah dan 65 ruko di kawasan Ubud Village. Dari sumber berita yang didapat, saat ini Ubud Village memiliki nilai investasi sebesar Rp 180 milliar.

2.3  Kondisi wirausaha di masyarakat
Saat melihat kondisi wirausaha di masyarakat sekitar ini sebagian besar tidak bertahan lama dalam menjalankan usahanya, berikut adalah salah satu factor kendala
§  Pendapatan yang tidak menentu
·         Kerugian akibat hilangnya modal investasi (kurangnya modal usaha dari pemerintah untuk para usaha kecil di indonesia)
§  Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap nilai-nilai usaha di dalam
masyarakat
§  Perlu kerja keras dan waktu yang lama (perlu ketelanan dalam merintis usaha)
§  Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap. ( karena factor skill yang kurang memadai maupun tidak dapat melakukan inovasi –inovasi terhadap produk yang dijualnya kepada masyarakat yang cenderung  tidak ada perubahan).
Namun ada juga sebagian besar wirausahawan yang sukses di Indonesia serta berkembang berikut adalah Langkah Menuju Keberhasilan
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.



BAB III
PENUTUP

     A.    Kesimpulan
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of Small Business Administration. bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian.

Seperti telah diungkapkan bahwa wirausaha sebenarnya adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat.Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya suatu motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi

   B.         Saran
Disarankan mahasiswa yang mengkaji tentang konsep dan karakter menjadi seorang wirausaha muda mandiri serta mampu memiliki sifat-sifat seperti yang dikemukakan di atas, agar mnejadi seorang Ekonom yang handal di bidang wirausaha, seperti yang diharapkan.



DAFTAR PUSTAKA