Jumat, 23 Oktober 2015

Tokoh-Tokoh Wirausaha Sukses Di Indonesia



  TUGAS KEWIRAUSAHAAN

  TOKOH-TOKOH WIRAUSAHA SUKSES DI INDONESIA


             
                                                       Disusun Oleh :  

          •     Marlina Siti Priyati     (56214417)


        Kelas  ( 2DF01 )

          Dosen   : Juni Sasmiharti


                                 JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN

      UNIVERSITAS  GUNADARMA

     DEPOK

    2014/2015




KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga tugas IAD tentang Tokoh-Tokoh Wirausaha Sukses di Indonesia ini dapat menambah pengetahuan dan memotivasi bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat menambah pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri,kreatif dan inovatif dalam berbisnis.
    Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam postingan ini, Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

                                                                                                                        Depok, Oktober 2015

                                                                                                                                     
   Penyusun






BAB I


PENDAHULUAN  

      1.1        Latar Belakang

Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa indonesia. Kewirausahaan yang berbasis ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam situasi sulit. Seorang wirausaha berperan secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat ketergantungan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan daya beli pelakunya.
 Secara eksternal seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja. Untuk itu, wirausahawan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengangkat perekonomian negara.Tapi masalahya untuk menjadi wirausaha yang sukses tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus di hadapi, seperti permasalahan modal, persaingan pasar yang sangat ketat dan sebagainya. Seseorang harus memiliki perencanaan yang matang sebelum terjun di dunia wirausaha. Selain itu seorang wirausaha harus mempunyai karakter yang kuat supaya mampu menjadi panutan bagi pekerjanya

1.2           Rumusan Masalah.
1.      Menjelaskan bagaimana cara para pengusaha menjalankan usaha tersebut. ?
2.      Kemampuan apa yang dimilikinya dalam menjalani wirausahanya tersebut.  ?

1.3         Tujuan Penulisan.
1.    Agar kita menjadi tertarik untuk menjadi seorang wirausaha dan mulai  menanamkan sikap kewirausahaan di dalam diri kita masing-masing sejak dini
2.  Agar sosok seorang Andrie Wongso dapat kita jadikan sebagai motivator kita di dalam membangun dan mengembangkan kewirausahaan


BAB II

PEMBAHASAN

2.   2.1    Usaha Brownis Amanda

        A.       Awal mula Merintis & Menjalankan Usaha Brownis Amanda

Bu Sum itulah nama panggilan sang penemu brownies kukus Amanda. Bukan berlatar belakang pebisnis, ia hanya mengikuti suami untuk hijrah ke kota Bandung. Suaminya merupakan pegawai PT. Pos Indonesia, membuat keluarganya selalu berpindah- pindah. Awalnya, ia dipindah tugaskan ke Bogor selama tujuh tahun, lalu terakhir kembali ke kota Bandung lagi. Di setiap tempat keluarganya ditempatkan, Bu Sum selalu membuka bisnis kecil yaitu membuat kue. "Usaha kue ini saya dirikan sebenarnya agar bekal ilmu yang saya peroleh dari sekolah jurusan tata boga tidak sia- sia. Tetapi karena tinggalnya tidak pernah lama, maka tak bisa besar.
Akhirnya di 2000, ketika suaminya akan pensiun dan dipindahkan ke Bandung, kesempatan bisnis itu akhirnya ada. Dia dan suaminya memboyong seluruh kelurga ke Bandung. Dia pun terpikir kembali untuk memulai bisnis kue lagi. Ia menyebut ini sebagai pengisi hari pensiun tetapi hasilnya justru diluar dugaan. Bu Sum ingat benar pertama kali menawarkan brownies kukusnya secara gratis. Dia memasukan kue barunya tersebut ke kardus diselipkan diantara kue- kue pesanan.


B.           Kemampuan Strategi dalam Menjalankan Brownis Amanda 
Kuenya bertekstur lembut karena dibuat dengan cara dikukus, teksturnya lebih lembut daripada yang di panggang (oven). Pasaran kue tersebut disengaja menyasar berbagai kalangan usia. Responnya sangat mengejutkan karena memang lebih enak dan empuk. Saat itu, enam karyawan di dapur rumah yang hanya berukuran 3x6 meter. Darisana pula bisnis tersebut semakin besar karena antrian pembeli yang semakin panjang. Pada tahun 2002 -an, empat anaknya memiliki ide menyewa tempat yang merupakan bekas warung. Di tempat baru, antrean itu tetap memanjang semakin panjang, saking panjangnya sampai menghambat laju angkot di depan rumah mereka. Setiap hari ada 500 kardus terjual laris, ini pula yang mebulatkan tekat Bu Sum membangun cabang di pusat kota Bandung. Ia bermaksud memecah antrian para pembeli agar tidak menumpuk di satu tempat. Sejak itu bisnisnya menjadi semakin besar padahal hanyalah bisnis coba- coba. Kini, wanita yang justru tak mau cucunya bernama Amanda ini memiliki 19 cabang serta pabrik pembuatan kue di wilayah Bandung, Surabaya, Jogjakarta, dan Medan, memiliki 470 orang karyawan. Pabrik tersebut disiapkan guna mensuplai kebutuhan di setiap toko- tokonya. Pada 2004, nama brownies Amanda telah dipatenkan.
Toko Kue Brownis Amanda

2.2      2.2     Usaha Waroeng Spesial Sambal (SS)

A.          Awal Mula Merintis dan Menjalankan Usaha Bisnis Waroeng SS

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, sambal merupakan menu pelengkap yang tidak boleh terlewatkan dalam sajian sebuah hidangan. Kondisi tersebut ternyata memancing inspirasi bagi seorang Yoyok Hery Wahyono (40) untuk menjadikannya sebagai sebuah ladang bisnis yang menjanjikan keuntungan. Berbekal hobi memasak dan kegemarannya dalam mengkonsumsi sambal, pria asal Boyolali tersebut kemudian mendirikan sebuah warung yang menyajikan sambal sebagai menu utamanya.
Bulan Agustus 2002 menjadi awal mula bagi Yoyok yang ketika itu dibantu oleh temannya nekat mendirikan warung kaki lima di seputaran kampus UGM Yogyakarta.  “Sebagai mahasiswa perantauan, saya berfikir bagaimana cara menghidupi diri sendiri, berhubung saya hobi memasak plus senang sekali dengan sambal, saya memutuskan untuk mendirikan warung makan kaki lima dengan mengangkat sambal sebagai menu utamanya,” terang Yoyok kepada tim liputan bisnis UKM di kantornya, Jumat (3/5). Ketika itu (2002) belum ada satupun warung makan di seputaran Yogyakarta yang khusus menyajikan hidangan dengan sambal sebagai menu andalannya.

B.           Kemampuan dan Strategi Menjalankan Usaha Waroeng SS
Sebelum benar-benar terjun dalam dunia usaha (warung makan) tersebut, Yoyok terlebih dahulu melakukan survey dan riset terkait menu apa yang akan dipilih sebagai menu utamanya. “Saat itu hal pertama yang saya lakukan adalah memulai dari teman-teman kos, hasilnya 8 dari 11 teman kos saya menyukai sambal, tetapi mereka (teman kos) menganggap bahwa sambal yang ada di Jogja itu cenderung manis,” kenangnya. Selain itu, Yoyok juga mengamati warung pecel lele yang ada di Jogja, hasilnya warung yang punya sambal enaklah yang paling ramai pengunjung. Atas dasar itulah, Yoyok kemudian mendirikan bisnis kuliner yang diberi brand ‘Waroeng Special Sambal (Warung SS)’, dengan 11 (sebelas) menu sambal andalannya. Dibantu 2 orang teman dan 3 orang karyawan ketika itu.
Pada awal bulan pertama sudah mendapat omzet rata-rata 1.5 juta perhari. Sampai dengan April 2013, Waroeng SS sudah memiliki 58 outlet yang tersebar di 27 kota di Indonesia. Terdapat kurang lebih 1.800 karyawan yang terdiri dari 250 orang di manajemen, dan sisanya operasional warung. Waroeng SS yang pertama (kaki lima) modalnya 9 juta, lanjut ke cabang yang kedua sekitar 14 juta, cabang yang ketiga 23 juta sampai 25 juta, dan hingga saat ini sudah mencapai 300 juta

C.                 Keunggulan Produk Waroeng SS
Ketika ditanya mengenai apa yang menjadi keunggulan dari warung miliknya, dengan tegas Yoyok menjawab bahwa sambal lah yang selama ini menjadi daya tarik bagi para konsumennya.Yoyok fokus dan konsisten di sambal, sampai saat ini kami memiliki 32 jenis sambal dengan 27 menu sambal utama.Menurut Yoyok, warung SS miliknya memiliki konsep atau karakter yang khas, yakni tidak formal, santai, menu usil dan lucu-lucu, dan kreatif. “Sengaja memang kami membuat menu dengan nama yang usil dan lucu, karena konsep kami memang santai,” katanya. Beberapa menu sambal yang ada di Waroeng SS antara lain sambal belut smack down, sambal teri geli, terasi Lombok ijo horror, sambal tomat the end, sambal gobal gabul bingung, sambal bajak teroris, dan masih banyak yang lainnya. Sementara untuk menu lauknya antara lain wader goreng, belut goreng, ayam goreng, udang goreng, nila, lele, sapi, dll.

Waroeng Spesial Sambal

2.3           2.3      Usaha Natasha Skin Care

            A.          Awal Mula Merintis Usaha Natasha Skin Care
Sebelum 1999, nama Fredi Setyawan boleh dibilang nggak bunyi di belantika bisnis jasa perawatan kulit dan kecantikan di Tanah Air. Dokter kelahiran Ponorogo 17 Juli 1963 ini cuma dikenal segelintir orang di Klaten sebagai dokter Puskesmas dengan status pegawai negeri. Atau, paling banter ia dikenal sebagai dokter pribadi Bupati Klaten. Tak ada yang tahu, di sela-sela waktu luangnya, Pak Dokter biasa merawat kulit dan kecantikan istri tercintanya, drg. Tantri Onni Bianti.
Saking bersemangatnya merawat kulit dan wajah sang istri, Fredi merasa perlu mempelajari teknik perawatan wajah. Bahkan, ia tak segan terbang ke Singapura untuk belajar di London Research Centre. Ia pun rajin mengikuti berbagai seminar kecantikan tingkat internasional. Kenyang menimba ilmu perawatan kecantikan di berbagai tempat, ditambah pula dengan praktik langsung merawat kulit dan wajah istrinya, ia lantas memberanikan diri membuat krim untuk keperluan itu dan ternyata, krim buatannya itu amat cocok buat kulit dan wajah tropis istrinya. Ia memberinya merek Natasha, diambil dari nama anak keduanya.
Melihat Natasha diterima pasar, Fredi kemudian banting setir menjadi pengusaha jasa perawatan kecantikan beneran pada 1999. Ia mendirikan klinik perawatan wajah di Jl. Ponorogo, di rumah kakaknya Eliana

   B.        Kemampuan  dan Strategi dalam Memasarkan Usahanya
Langkah berani Fredi rupanya berbuah manis. Nama Natasha Skin Care, yang sejak awal membidik kalangan ibu rumah tangga kelas menengah-atas, cepat meroket. Namun, dalam perkembangannya, tak sedikit kalangan mahasiswi yang ikut menjadi pasiennya. Bahkan, kaum Adam pun tak segan menggunakan jasa Natasha untuk merawat kulit dan wajah mereka.
Kehebatan Natasha ini diakui Budi Suprapto, pakar manajemen pemasaran dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Menurutnya, pusat perawatan kulit dan kecantikan ini telah menerapkan customize marketing, yakni setiap pelanggan (pasien) mendapatkan perlakuan dan pelayanan spesial. Setidak-tidaknya, ia menambahkan, pasien berhak mengetahui proses perawatan yang dijalankannya dan hasil yang bakal mereka dapatkan.
Tak mengherankan, pasiennya terus bertambah dan cabangnya tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Dalam mengembangkan bisnis perawatan kecantikannya, Fredi berbagi tugas dengan sang istri. Fredi, dengan ilmu dan pengalamannya, mengurusi semua hal yang berkaitan dengan krim dan teknik perawatan, sedangkan Tantri menangani manajemen operasional Natasha Skin Care. Kombinasi keahlian dan kepiawaian suami-istri ini kemudian terbukti sangat efektif membawa Natasha menjadi tersohor, sekaligus memimpin pasar bisnis kecantikan di Yogya.
Sukses di Yogya tak membuat mereka puas. Natasha lalu membuka cabang pertama di Madiun. Natasha Skin Care Cabang Madiun ini bahkan lebih mentereng, lebih besar dan fasilitasnya lebih lengkap daripada induknya di Yogya. Di Madiun, tangan dingin Fredi-Tantri berhasil mengulang kesuksesan.Begitulah, dalam usianya yang masih balita, Natasha Skin Care telah hadir di Ibu Kota, lalu Bandung, Surabaya, Solo dan Purwokerto. Tak berhenti sampai di situ. Natasha kemudian merambah Jember, Malang, Cirebon, Denpasar, Samarinda dan Balikpapan. Kota Semarang dimasuki Natasha Mei lalu.

  C.         Keunggulan Natasha Skin Care
          Selain itu, sejak 2002 Natasha menggunakan peralatan medis dan teknologi canggih, seperti laser dermatologi, yang harganya miliaran rupiah. Kini Natasha Skin Care antara lain mengoperasikan laser remodeling (untuk terapi kulit keriput dan bopeng) dan laser vaskular (untuk kelainan darah seperti teleangiektasi, hemagioma, port wein stain, spider agiona dan varises). Masih ada lagi, yakni laser pigmen (untuk menghilangkan flek, tahi lalat, tato dan sebagainya) dan laser pell buat kulit berminyak dan penuaan dini.
            Kehadiran peralatan medis yang menggunakan teknologi mutakhir ini, Fredi mengungkapkan, tak bisa ditawar-tawar lagi. Alat-alat tersebut amat diperlukan, karena ada jenis kelainan kulit yang memang tidak bisa diatasi hanya dengan terapi facial atau menggunakan krim.
Klinik Kecantikan Natasha Skin Care

 2.4     Mustika Ratu


            A.      Kisah Perjalanan dan Filosofi Bisnis Mooryati Soedibyo
Pengusaha sukses yang bergerak di bidang kosmetik dan jamu adalah keturunan keraton Surakarta. Kemudian memilih meninggalkan kehidupan keraton demi melayani dan mengabdi pada suaminya.
Beliau adalah cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta. Lahir pada tanggal 5 Januari 1928, Surakarta, Jawa Tengah. di dalam istana yang begitu kental akan tradisi jawa. Ketika kecil dia sangat dekat dengan neneknya. Dia banyak belajar meracik jamu dari rempah-rempah dan membuat kosmetik dari bahan tradisional. Pendidikan secara keraton membuatnya tumbuh menjadi wanita yang cerdas, berpendidikan dan tata krama yang masih begitu melekat hingga sekarang. Tak hanya pendidikan dari sekolah saja namun pendidikan keraton juga didapatinya. Sejak kecil beliau adalah wanita yang ulet dan tidak putus asa. Saat remaja umur 15 tahun Moor sangat cekatan dalam merias yang didapatkannya dari sang nenek. Dia juga sudah membantu merias para penari Bedhaya dan Serimpi di dalam keraton.


Latar Belakang Pendidikan:


o   Universitas Saraswati Surakarta Jurusan Sastra Inggris 1954
o   Universitas Terbuka Jurusan English of Business DIII
o   Universitas Terbuka program S1 Jurusan Penerjemahan
o   Pacific Western University Los Angeles USA, DR. HC Honorus Causa 1995.

   B.            Awal Mula Merintis Usaha Mustika Ratu.
Pada tahun 1956 beliau menikah dan memilih mandiri dari kehidupan istana yang serba dilayani. Berawal dari hobi minum jamu yang diraciknya sendiri, kemudian dibawa pada ibu-ibu arisan. Racikan tradisional dan kosmetiknya sudah sangat terkenal di kalangan ibu-ibu sekitarnya. Banyak ibu-ibu yang memesan dibuatkan jamu komajaya, komaratih, manggir, lulur, parem lengkap dan lain-lain untuk anaknya yang akan menikah. Awalnya hal ini dilukannya karena hobi dan kesenangan. Namun dia mendapat pesanan yang meningkat dari teman-temannya.


Kesempatan ini yang kemudian dimanfaatkannya untuk mengubah garasinya menjadi tempat usaha dalam skala besar dibantu oleh kedua pembantunya. Hingga pada tahun 1975 mendirikan PT. Mustika Ratu, awalnya produk yang diproduksi hanya 5 jamu dan beberapa kosmetik seperti lulur, mangir, bedak, dingin dan air mawar. Satu tahun beroperasi dia menambah karyawan dan produk yang dipasarkan.


Tahun 1981 berhasi marampungkan program doktoral di UI dalam bidang Manajemen Strategis Fakulltas Ekonomi. Akhirnya PT. Mustika Ratu dapat diresmikan pada 8 April 1981 di Ciracas oleh menteri kesehatan pada waktu itu Bapak dr. Soewardjono Suryaningrat. Dia memulai bisnisnya pada umur 45 tahun, selain karena hobi juga didesak oleh keinginan untuk membantu suami yang sudah pensiun agar anak-anaknya dapat menikmati bangku kuliah tanpa terbebani biaya.




  C.             Kemampuan dan Strategi Pemasaran Mustika Ratu.


Kini PT. Mustika Ratu telah menambah bisnis spa dengan sistem franchise di luar negeri seperti Jepang, Kanada, Chekoslovakia, Bulgaria, Malaysia. Memiliki 8 cabang di luar negeri dan 7 cabang di Indonesia. 


Setelah menonoton Miss Universe di Bangkok pada tahun 1990 Mooryati mendapat ide untuk membentuk yayasan Puteri Indonesia. Yang sampai saat ini masih diadakan setiap tahunnya dan berhasil mencetak putri Indonesia yang cerdas, cantik dan bertata krama. Dan kemudian Yayasan ini berhasil aktif pada tahun 1992. Siapa saja wanita boleh ikut mengikuti kontes ini, tidak hanya membicarakan kecantikan dan kecerdasan namun juga berani membicarakan kecantikan Indonesia yang meliputi obyek wisata, budaya, lingkungan budaya dan kekayaan alam.



Perusahaan mustika ratu

       2.5             Usaha Restoran D’Cosh

         A.           Awal mula merintis Usaha D’Cosh



David Vincent Marsudi, Presiden Direktur PT Pendekar Bodoh mengatakan bahwa D’Cost bisa dikatakan merupakan resto seafood paling inovatif di kelasnya. Sesuai dengan motto-nya “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima”, inovasi yang utama dari resto ini adalah harga makanannya yang tergolong murah dengan kualitas yang bisa dijajarkan dengan resto seafood di hotel bintang lima. Untuk menjadikan harganya murah, D’Cost harus mengefektifkan dan mengefisienkan operasional kerja. Salah satu caranya dengan menggunakan perangkat dan sistem TI dalam hal pemesanan tempat dan pemesanan makanan. Dengan menggunakan Ipod yang terhubung dengan sistem pemesanan dan pendelegasian menu ke bagian dapur, maka proses memasak makanan fresh bisa lebih cepat dilakukan. Kecepatan menjadi hal utama di D’Cost. Selain sebagai bagian dari pelayanan ke pelanggan, sistem ini juga dibuat agar dapat mengundang pengunjung lebih banyak lagi sehingga skala ekonomi bisa tercapai.





Didirikan pada 9 September 2006, D’Cost berkembang hingga saat ini memiliki 57 gerai di 17 kota besar di Indonesia. Dengan aplikasi TI ini manajemen dapat dengan mudah memantau kegiatan restoran dari mulai logistik, penjualan, pembukuan, hingga keamanan di semua gerai secara real time online. Penggunaan TI ini juga disediakan untuk kenyamanan pengunjung resto. Sejak 2010, pengunjung dapat melakukan self ordering melalui iPad tanpa perlu menunggu pelayanan datang mencatat pesanan.



B.     Kemampuan dan Strategi Pemasaran Usaha D’Cosh


Seafood diasumsikan sebagai makanan mahal. Seafood yang agak murah dijual di pinggir jalan, warung tenda di trotoar. Sejak awal kami berpikir, mengapa seafood dijual mahal. Padahal Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan produk laut, termasuk seafood. Itu salah satu idenya, mengapa kami memilih seafood sebagai lahan bisnis. Kami ingin menyajikan seafood dengan kualitas baik masyarakat bahwa hanya kalangan berduit saja yang bisa makan seafood karena harganya yang memang mahal. Ini yang menggelitik kami, mengapa di Indonesia tidak ada yang menjalani bisnis seafood murah tapi dengan kualitas baik. Ini yang kami coba jalani. Memang terdapat berbagai kendala ketika menjalaninya. Namun kami terus coba perbaiki.





      Mengapa lokasi D’Cost terdapat di mal. Sebenarnya gerai D’Cost juga ada yang stand alone. Kombinasi, ada yang di mal dan stand alone. Mengapa ada di mal. Karena kami lihat kecenderungan gaya hidup orang saat ini senang belanja di mal. Di samping belanja, masyarakat juga cari makan di mal. Dulu, resto yang banyak terdapat di mal adlah resto fast food. Jadi, kami pikir, mengapa kami tidak coba menyediakan sesuatu yang lebih sehat ke masyarakat dengan makanan yang baru dimasak setelah dipesan.



Agar konsumen tidak bosan, kami lihat dulu kinerja menu tersebut. Kami ada menu ranking. Jadi menu-menu yang sudah masuk ranking bawah, ya kami keluarkan. Kalau ada menu yang dianggap sudah jenuh, maka menu itu akan diganti. Substitusi atau penambahan menu dilakukan sekamir 3 sampai 6 bulan sekali. Idealnya, setiap tiga bulan, paling tidak terdapat 5-10 menu makanan dan minuman baru.


Selain itu, D’Cost juga memiliki menu spesial atau khas daerah. Karena D’Cost berada di 17 kota, kami sadari bahwa di Indonesia terdapat sedemikian banyak suku yang memiliki taste sendiri-sendiri. Saat ini 57 cabang dan akan buka sesuai dengan angka belakang tahun. Misalnya, tahun ini tahun 2012, maka kami targetkan akan buka cabang sebanganyak 12 cabang. Pada 2013 dan akan buka 13 cabang.



C.     Waktu Beroperasi Usaha Tersebut


Itu bergantung pada daerahnya. Kalau gerai di mal, saat ini 100% buka full day, yaitu buka dari pukul 11.00 hingga 21.00. Namun memang terdapat beberapa gerai stand alone (bukan di mal) yang kami tutup antara pukul 15.00-17.00 saat week day.  Dengan jumlah tamu yang harus banyak, sementara jam makan cukup terbatas, maka kami harus cepat dalam pelayanan. Agar dapat cepat, harus menggunakan teknologi. Kalau order menggunakan tulisan tangan, tidak bisa. Tidak mungkin kami menjual teh harga seratus  jika kami tidak cepat. Skala ekonominya tidak akan tercapai karena jam makan orang sangat terbatas.





D.    Strategi Promosi yang ditawarkan D’cosh


  Demikian juga dengan diskon umur. Saat ini rekor umur tamu yang datang yaitu 104 tahun. Jadi selesai makan, saya kembalikan 4%. Promo ini diberlakukan untuk satu meja. Waktu itu bersepuluh. Pada saat promosi itu, banyak manajer kami yang dipanggil oleh opa-oma itu. Mungkin mereka tersentuh sehingga kami didoakan agar bisnis kami maju. Diskon umur ini sudah 3 tahun berjalan. Tiap bulan ada 3-4 outlet yang menwarkan promo ini. 



 Seperti halnya saya, Anda para pembaca pasti bertanya-tanya: “Konsumen usia 104 tahun makan di D’Cost nggak bayar malah dapat duit, apa itu nggak bikin bangkrut. Atau, “Pasangan menggelar resepsi gratis di D’Cost tapi setelah hamil menghilang nggak bayar, apa itu nggak bikin bangkrut?” Inilah sekali lagi keindahan dari spirit of giving. Barangkali memang banyak pasangan yang tidak balik ke D’Cost saat istrinya hamil, tapi bagi pak David itu tidak jadi masalah. “Dari program-progran yang unik itu kita mendapatkan simpati dari konsumen dan ini bisa memicu promosi dari mulut ke mulut yang nilai rupiahnya bisa miliaran,” ujar pak David tangkas, “pokoknya nggak usah kawatir,” itu semua Tuhan yang atur.



Aroma kreativitas selalu tercium pada setiap strategi yang dijalankan D’Cost. Ciri khasnya ialah selalu menimbulkan rasa penasaran dan membuat geger. Tentu saja kesuksesan D’Cost dalam melakukan strategi pemasaran ini tak lepas dari tangan dingin Sang Nahkoda PT Pendekar Bodoh (D’Cost), David Vincent Marsudi. 



D’Cosh akan membuka 13 cabang dari 57 cabang di tahun 2013, dan membuka 50 D’Cost Quick, serta 50 D’Stupid Baker. Kami juga mau menawarkan franchise. Konsepnya akan berbeda dari franchise yang lain. Gambarannya, kami akan mengawinkan franchise dengan properti. Jadi, selain usaha, para mitra bakal memiliki aset berupa properti. Keuntungan yang didapat ganda, dari profit bisnis, dan gain investasi properti. Orang menjalankan bisnis restoran itu keuntungannya belumlah besar bila belum memiliki properti sendiri. Dan, nilai investasi properti pun cenderung lambat bila hanya “dijemur”, atau tidak difungsikan sama sekali. Perpaduan ini kami yakin akan menjadi sesuatu yang inovatif dan menguntungkan bagi mitra. Nah, untuk jangka panjang, nantinya di tahun 2015, kami ingin go international, lalu pada tahun 2018, mudah-mudahan sudah bisa go public.
 
Restoran D'Cosh









     BAB III

      PENUTUP





A.    Kesimpulan



Berikut kesimpulan yang kami rangkum dari kisah  pengusaha sukses :





§  Jangan pernah takut memulai bisnis sedari muda sekalipun. Banyak anak anak muda  telah membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang dalam berbisnis dan bisa sukses.


§  Berani mengambil resiko dalam bisnis, karena resiko yang akan membawa kita pada kesuksesan. Harus siap menerima tantangan dan masalah masalah dalam bisnis.


§  Jangan kapok dengan bangkrut, gagal, penipuan dalam bisnis. Karena semua pengusaha sukses pernah mengalaminya gan. Jadi kalau bangkrut ya harus dihadapi dan dijalani. Dari bangkrut kita bisa belajar banyak hal.





B.     Penutup


       Demikian yang dapat kami paparkan mengenai tooth tokoh wirausaha sukses di Indonesia yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan kelemahan nya, kerena terbatas nya pengetahuan dan kurang nya rujukan atau referensi yang ada hubungan nya dengan judul makalah ini.


       Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurna nya posting ini dan dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikut nya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus nya juga para pembaca yang budiman pada umum nya.







Daftar Pustaka