TUGAS KEWIRAUSAHAAN
TOKOH-TOKOH WIRAUSAHA SUKSES DI INDONESIA
Disusun Oleh :
- Marlina Siti Priyati (56214417)
Kelas ( 2DF01 )
Dosen : Juni Sasmiharti
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga tugas IAD tentang Tokoh-Tokoh Wirausaha Sukses di Indonesia ini dapat menambah pengetahuan dan memotivasi bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat menambah pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri,kreatif dan inovatif dalam berbisnis.
Dan harapan kami semoga tugas IAD tentang Tokoh-Tokoh Wirausaha Sukses di Indonesia ini dapat menambah pengetahuan dan memotivasi bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat menambah pengetahuan serta termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha yang mandiri,kreatif dan inovatif dalam berbisnis.
Karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam postingan ini, Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun.
Depok, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Peran kewirausahaan telah
teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa indonesia.
Kewirausahaan yang berbasis ekonomi rakyat ternyata mampu bertahan dalam
situasi sulit. Seorang wirausaha berperan secara internal maupun eksternal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat
ketergantungan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan
daya beli pelakunya.
Secara eksternal seorang wirausaha
berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja. Untuk
itu, wirausahawan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk mengangkat perekonomian
negara.Tapi masalahya untuk menjadi wirausaha yang sukses tidaklah mudah,
banyak tantangan yang harus di hadapi, seperti permasalahan modal, persaingan
pasar yang sangat ketat dan sebagainya. Seseorang harus memiliki perencanaan
yang matang sebelum terjun di dunia wirausaha. Selain itu seorang wirausaha
harus mempunyai karakter yang kuat supaya mampu menjadi panutan bagi pekerjanya
1.
Menjelaskan bagaimana cara para pengusaha menjalankan
usaha tersebut. ?
2.
Kemampuan apa yang dimilikinya dalam menjalani
wirausahanya tersebut. ?
1. Agar kita
menjadi tertarik untuk menjadi seorang wirausaha dan mulai menanamkan sikap kewirausahaan di dalam diri
kita masing-masing sejak dini
2. Agar sosok seorang Andrie Wongso dapat kita jadikan
sebagai motivator kita di dalam membangun dan mengembangkan kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2. 2.1 Usaha Brownis Amanda
A. Awal
mula Merintis & Menjalankan Usaha Brownis Amanda
Bu Sum
itulah nama panggilan sang penemu brownies kukus Amanda. Bukan berlatar
belakang pebisnis, ia hanya mengikuti suami untuk hijrah ke kota Bandung.
Suaminya merupakan pegawai PT. Pos Indonesia, membuat keluarganya selalu
berpindah- pindah. Awalnya, ia dipindah tugaskan ke Bogor selama tujuh tahun,
lalu terakhir kembali ke kota Bandung lagi. Di setiap tempat keluarganya
ditempatkan, Bu Sum selalu membuka bisnis kecil yaitu membuat kue. "Usaha
kue ini saya dirikan sebenarnya agar bekal ilmu yang saya peroleh dari sekolah
jurusan tata boga tidak sia- sia. Tetapi karena tinggalnya tidak pernah lama,
maka tak bisa besar.
Akhirnya
di 2000, ketika suaminya akan pensiun dan dipindahkan ke Bandung, kesempatan
bisnis itu akhirnya ada. Dia dan suaminya memboyong seluruh kelurga ke Bandung.
Dia pun terpikir kembali untuk memulai bisnis kue lagi. Ia menyebut ini sebagai
pengisi hari pensiun tetapi hasilnya justru diluar dugaan. Bu Sum ingat benar
pertama kali menawarkan brownies kukusnya secara gratis. Dia memasukan kue
barunya tersebut ke kardus diselipkan diantara kue- kue pesanan.
Kuenya
bertekstur lembut karena dibuat dengan cara dikukus, teksturnya lebih lembut
daripada yang di panggang (oven). Pasaran kue tersebut disengaja menyasar
berbagai kalangan usia. Responnya sangat mengejutkan karena memang lebih enak
dan empuk. Saat itu, enam karyawan di dapur rumah yang hanya berukuran 3x6
meter. Darisana pula bisnis tersebut semakin besar karena antrian pembeli yang
semakin panjang. Pada tahun 2002 -an, empat anaknya memiliki ide menyewa tempat
yang merupakan bekas warung. Di tempat baru, antrean itu tetap memanjang
semakin panjang, saking panjangnya sampai menghambat laju angkot di depan rumah
mereka. Setiap hari ada 500 kardus terjual laris, ini pula yang mebulatkan
tekat Bu Sum membangun cabang di pusat kota Bandung. Ia bermaksud memecah
antrian para pembeli agar tidak menumpuk di satu tempat. Sejak itu bisnisnya
menjadi semakin besar padahal hanyalah bisnis coba- coba. Kini, wanita yang
justru tak mau cucunya bernama Amanda ini memiliki 19 cabang serta pabrik
pembuatan kue di wilayah Bandung, Surabaya, Jogjakarta, dan Medan, memiliki 470
orang karyawan. Pabrik tersebut disiapkan guna mensuplai kebutuhan di setiap
toko- tokonya. Pada 2004, nama brownies Amanda telah dipatenkan.
Toko Kue Brownis Amanda |
2.2 2.2
Usaha
Waroeng Spesial Sambal (SS)
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, sambal merupakan menu pelengkap
yang tidak boleh terlewatkan dalam sajian sebuah hidangan. Kondisi tersebut
ternyata memancing inspirasi bagi seorang Yoyok Hery Wahyono (40) untuk
menjadikannya sebagai sebuah ladang bisnis yang menjanjikan keuntungan.
Berbekal hobi memasak dan kegemarannya dalam mengkonsumsi sambal, pria asal
Boyolali tersebut kemudian mendirikan sebuah warung yang menyajikan sambal
sebagai menu utamanya.
Bulan Agustus 2002 menjadi awal mula bagi Yoyok yang ketika itu dibantu
oleh temannya nekat mendirikan warung kaki lima di seputaran kampus UGM
Yogyakarta. “Sebagai mahasiswa
perantauan, saya berfikir bagaimana cara menghidupi diri sendiri, berhubung
saya hobi memasak plus senang sekali dengan sambal, saya memutuskan untuk
mendirikan warung makan kaki lima dengan mengangkat sambal sebagai menu
utamanya,” terang Yoyok kepada tim liputan bisnis UKM di kantornya, Jumat
(3/5). Ketika itu (2002) belum ada satupun warung makan di seputaran Yogyakarta
yang khusus menyajikan hidangan dengan sambal sebagai menu andalannya.
Sebelum benar-benar terjun dalam dunia usaha (warung makan) tersebut,
Yoyok terlebih dahulu melakukan survey dan riset terkait menu apa yang akan
dipilih sebagai menu utamanya. “Saat itu hal pertama yang saya lakukan adalah
memulai dari teman-teman kos, hasilnya 8 dari 11 teman kos saya menyukai
sambal, tetapi mereka (teman kos) menganggap bahwa sambal yang ada di Jogja itu
cenderung manis,” kenangnya. Selain itu, Yoyok juga mengamati warung pecel lele
yang ada di Jogja, hasilnya warung yang punya sambal enaklah yang paling ramai
pengunjung. Atas dasar itulah, Yoyok kemudian mendirikan bisnis kuliner yang
diberi brand ‘Waroeng Special Sambal (Warung SS)’, dengan 11 (sebelas) menu
sambal andalannya. Dibantu 2 orang teman dan 3 orang karyawan ketika itu.
Pada awal bulan pertama sudah mendapat omzet rata-rata 1.5 juta perhari. Sampai
dengan April 2013, Waroeng SS sudah memiliki 58 outlet yang tersebar di 27 kota
di Indonesia. Terdapat kurang lebih 1.800 karyawan yang terdiri dari 250 orang
di manajemen, dan sisanya operasional warung. Waroeng SS yang pertama (kaki
lima) modalnya 9 juta, lanjut ke cabang yang kedua sekitar 14 juta, cabang yang
ketiga 23 juta sampai 25 juta, dan hingga saat ini sudah mencapai 300 juta
Ketika ditanya mengenai apa yang menjadi keunggulan dari warung miliknya,
dengan tegas Yoyok menjawab bahwa sambal lah yang selama ini menjadi daya tarik
bagi para konsumennya.Yoyok fokus dan konsisten di sambal, sampai saat ini kami
memiliki 32 jenis sambal dengan 27 menu sambal utama.Menurut Yoyok, warung SS
miliknya memiliki konsep atau karakter yang khas, yakni tidak formal, santai,
menu usil dan lucu-lucu, dan kreatif. “Sengaja memang kami membuat menu dengan
nama yang usil dan lucu, karena konsep kami memang santai,” katanya. Beberapa
menu sambal yang ada di Waroeng SS antara lain sambal belut smack down, sambal
teri geli, terasi Lombok ijo horror, sambal tomat the end, sambal gobal gabul
bingung, sambal bajak teroris, dan masih banyak yang lainnya. Sementara untuk
menu lauknya antara lain wader goreng, belut goreng, ayam goreng, udang goreng,
nila, lele, sapi, dll.
Waroeng Spesial Sambal |
2.3 2.3
Usaha
Natasha Skin Care
A.
Awal Mula Merintis Usaha Natasha Skin Care
Sebelum 1999, nama Fredi Setyawan boleh dibilang nggak bunyi di belantika
bisnis jasa perawatan kulit dan kecantikan di Tanah Air. Dokter kelahiran
Ponorogo 17 Juli 1963 ini cuma dikenal segelintir orang di Klaten sebagai
dokter Puskesmas dengan status pegawai negeri. Atau, paling banter ia dikenal
sebagai dokter pribadi Bupati Klaten. Tak ada yang tahu, di sela-sela waktu
luangnya, Pak Dokter biasa merawat kulit dan kecantikan istri tercintanya, drg.
Tantri Onni Bianti.
Saking bersemangatnya merawat kulit dan wajah sang istri, Fredi merasa
perlu mempelajari teknik perawatan wajah. Bahkan, ia tak segan terbang ke
Singapura untuk belajar di London Research Centre. Ia pun rajin mengikuti
berbagai seminar kecantikan tingkat internasional. Kenyang menimba ilmu
perawatan kecantikan di berbagai tempat, ditambah pula dengan praktik langsung
merawat kulit dan wajah istrinya, ia lantas memberanikan diri membuat krim
untuk keperluan itu dan ternyata, krim buatannya itu amat cocok buat kulit dan
wajah tropis istrinya. Ia memberinya merek Natasha, diambil dari nama anak
keduanya.
Melihat Natasha diterima pasar, Fredi kemudian banting setir menjadi
pengusaha jasa perawatan kecantikan beneran pada 1999. Ia mendirikan klinik
perawatan wajah di Jl. Ponorogo, di rumah kakaknya Eliana
Langkah berani Fredi rupanya berbuah manis. Nama
Natasha Skin Care, yang sejak awal membidik kalangan ibu rumah tangga kelas
menengah-atas, cepat meroket. Namun, dalam perkembangannya, tak sedikit
kalangan mahasiswi yang ikut menjadi pasiennya. Bahkan, kaum Adam pun tak segan
menggunakan jasa Natasha untuk merawat kulit dan wajah mereka.
Kehebatan Natasha ini diakui Budi Suprapto, pakar manajemen pemasaran
dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Menurutnya, pusat perawatan kulit dan
kecantikan ini telah menerapkan customize marketing, yakni setiap pelanggan
(pasien) mendapatkan perlakuan dan pelayanan spesial. Setidak-tidaknya, ia
menambahkan, pasien berhak mengetahui proses perawatan yang dijalankannya dan
hasil yang bakal mereka dapatkan.
Tak mengherankan, pasiennya terus bertambah dan cabangnya tersebar di berbagai
kota besar di Indonesia. Dalam mengembangkan bisnis perawatan kecantikannya,
Fredi berbagi tugas dengan sang istri. Fredi, dengan ilmu dan pengalamannya,
mengurusi semua hal yang berkaitan dengan krim dan teknik perawatan, sedangkan
Tantri menangani manajemen operasional Natasha Skin Care. Kombinasi keahlian
dan kepiawaian suami-istri ini kemudian terbukti sangat efektif membawa Natasha
menjadi tersohor, sekaligus memimpin pasar bisnis kecantikan di Yogya.
Sukses di Yogya tak membuat mereka puas. Natasha lalu membuka cabang
pertama di Madiun. Natasha Skin Care Cabang Madiun ini bahkan lebih mentereng,
lebih besar dan fasilitasnya lebih lengkap daripada induknya di Yogya. Di
Madiun, tangan dingin Fredi-Tantri berhasil mengulang kesuksesan.Begitulah,
dalam usianya yang masih balita, Natasha Skin Care telah hadir di Ibu Kota,
lalu Bandung, Surabaya, Solo dan Purwokerto. Tak berhenti sampai di situ. Natasha
kemudian merambah Jember, Malang, Cirebon, Denpasar, Samarinda dan Balikpapan.
Kota Semarang dimasuki Natasha Mei lalu.
Selain
itu, sejak 2002 Natasha menggunakan peralatan medis dan teknologi canggih,
seperti laser dermatologi, yang harganya miliaran rupiah. Kini Natasha Skin
Care antara lain mengoperasikan laser remodeling (untuk terapi kulit keriput
dan bopeng) dan laser vaskular (untuk kelainan darah seperti teleangiektasi,
hemagioma, port wein stain, spider agiona dan varises). Masih ada lagi, yakni
laser pigmen (untuk menghilangkan flek, tahi lalat, tato dan sebagainya) dan
laser pell buat kulit berminyak dan penuaan dini.
Kehadiran peralatan medis yang
menggunakan teknologi mutakhir ini, Fredi mengungkapkan, tak bisa ditawar-tawar
lagi. Alat-alat tersebut amat diperlukan, karena ada jenis kelainan kulit yang
memang tidak bisa diatasi hanya dengan terapi facial atau menggunakan krim.
Klinik Kecantikan Natasha Skin Care |
2.4 Mustika Ratu
A.
Kisah Perjalanan dan Filosofi Bisnis Mooryati
Soedibyo
Pengusaha sukses yang bergerak di bidang kosmetik dan jamu adalah
keturunan keraton Surakarta. Kemudian memilih meninggalkan kehidupan keraton
demi melayani dan mengabdi pada suaminya.
Beliau adalah cucu dari Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta.
Lahir pada tanggal 5 Januari 1928, Surakarta, Jawa Tengah. di dalam
istana yang begitu kental akan tradisi jawa. Ketika kecil dia sangat dekat
dengan neneknya. Dia banyak belajar meracik jamu dari rempah-rempah dan membuat
kosmetik dari bahan tradisional. Pendidikan secara keraton membuatnya tumbuh
menjadi wanita yang cerdas, berpendidikan dan tata krama yang masih begitu
melekat hingga sekarang. Tak hanya pendidikan dari sekolah saja namun
pendidikan keraton juga didapatinya. Sejak kecil beliau adalah wanita yang ulet
dan tidak putus asa. Saat remaja umur 15 tahun Moor sangat cekatan dalam merias
yang didapatkannya dari sang nenek. Dia juga sudah membantu merias para penari
Bedhaya dan Serimpi di dalam keraton.
Latar
Belakang Pendidikan:
o Universitas
Saraswati Surakarta Jurusan Sastra Inggris 1954
o Universitas
Terbuka Jurusan English of Business DIII
o Universitas
Terbuka program S1 Jurusan Penerjemahan
o Pacific
Western University Los Angeles USA, DR. HC Honorus Causa 1995.
Pada tahun 1956 beliau menikah dan memilih mandiri dari kehidupan istana
yang serba dilayani. Berawal dari hobi minum jamu yang diraciknya sendiri,
kemudian dibawa pada ibu-ibu arisan. Racikan tradisional dan kosmetiknya sudah
sangat terkenal di kalangan ibu-ibu sekitarnya. Banyak ibu-ibu yang memesan
dibuatkan jamu komajaya, komaratih, manggir, lulur, parem lengkap dan lain-lain
untuk anaknya yang akan menikah. Awalnya hal ini dilukannya karena hobi dan
kesenangan. Namun dia mendapat pesanan yang meningkat dari teman-temannya.
Kesempatan ini yang kemudian dimanfaatkannya untuk mengubah garasinya
menjadi tempat usaha dalam skala besar dibantu oleh kedua pembantunya. Hingga
pada tahun 1975 mendirikan PT. Mustika Ratu, awalnya produk yang diproduksi
hanya 5 jamu dan beberapa kosmetik seperti lulur, mangir, bedak, dingin dan air
mawar. Satu tahun beroperasi dia menambah karyawan dan produk yang dipasarkan.
Tahun 1981 berhasi marampungkan program doktoral di UI dalam bidang
Manajemen Strategis Fakulltas Ekonomi. Akhirnya PT. Mustika Ratu dapat
diresmikan pada 8 April 1981 di Ciracas oleh menteri kesehatan pada waktu itu
Bapak dr. Soewardjono Suryaningrat. Dia memulai bisnisnya pada umur 45 tahun,
selain karena hobi juga didesak oleh keinginan untuk membantu suami yang sudah
pensiun agar anak-anaknya dapat menikmati bangku kuliah tanpa terbebani biaya.
C.
Kemampuan dan Strategi Pemasaran Mustika Ratu.
Kini PT. Mustika Ratu telah menambah bisnis spa dengan sistem franchise
di luar negeri seperti Jepang, Kanada, Chekoslovakia, Bulgaria, Malaysia.
Memiliki 8 cabang di luar negeri dan 7 cabang di Indonesia.
Setelah menonoton Miss Universe di Bangkok pada tahun 1990 Mooryati
mendapat ide untuk membentuk yayasan Puteri Indonesia. Yang sampai saat ini
masih diadakan setiap tahunnya dan berhasil mencetak putri Indonesia yang
cerdas, cantik dan bertata krama. Dan kemudian Yayasan ini berhasil aktif pada
tahun 1992. Siapa saja wanita boleh ikut mengikuti kontes ini, tidak hanya
membicarakan kecantikan dan kecerdasan namun juga berani membicarakan
kecantikan Indonesia yang meliputi obyek wisata, budaya, lingkungan budaya dan
kekayaan alam.
Perusahaan mustika ratu |
David Vincent Marsudi, Presiden Direktur PT Pendekar
Bodoh mengatakan bahwa D’Cost bisa dikatakan merupakan resto seafood paling
inovatif di kelasnya. Sesuai dengan motto-nya “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki
Lima”, inovasi yang utama dari resto ini adalah harga makanannya yang tergolong
murah dengan kualitas yang bisa dijajarkan dengan resto seafood di hotel
bintang lima. Untuk menjadikan harganya murah, D’Cost harus mengefektifkan dan
mengefisienkan operasional kerja. Salah satu caranya dengan menggunakan
perangkat dan sistem TI dalam hal pemesanan tempat dan pemesanan makanan. Dengan
menggunakan Ipod yang terhubung dengan sistem pemesanan dan pendelegasian menu
ke bagian dapur, maka proses memasak makanan fresh bisa lebih cepat dilakukan.
Kecepatan menjadi hal utama di D’Cost. Selain sebagai bagian dari pelayanan ke
pelanggan, sistem ini juga dibuat agar dapat mengundang pengunjung lebih banyak
lagi sehingga skala ekonomi bisa tercapai.
Didirikan pada 9 September 2006, D’Cost berkembang hingga saat ini
memiliki 57 gerai di 17 kota besar di Indonesia. Dengan aplikasi TI ini
manajemen dapat dengan mudah memantau kegiatan restoran dari mulai logistik,
penjualan, pembukuan, hingga keamanan di semua gerai secara real time online.
Penggunaan TI ini juga disediakan untuk kenyamanan pengunjung resto. Sejak
2010, pengunjung dapat melakukan self ordering melalui iPad tanpa perlu
menunggu pelayanan datang mencatat pesanan.
B.
Kemampuan dan Strategi Pemasaran Usaha D’Cosh
Seafood diasumsikan sebagai makanan mahal. Seafood
yang agak murah dijual di pinggir jalan, warung tenda di trotoar. Sejak awal
kami berpikir, mengapa seafood dijual mahal. Padahal Indonesia merupakan negara
maritim yang kaya akan produk laut, termasuk seafood. Itu salah satu idenya,
mengapa kami memilih seafood sebagai lahan bisnis. Kami ingin menyajikan
seafood dengan kualitas baik masyarakat bahwa hanya kalangan berduit saja yang
bisa makan seafood karena harganya yang memang mahal. Ini yang menggelitik
kami, mengapa di Indonesia tidak ada yang menjalani bisnis seafood murah tapi
dengan kualitas baik. Ini yang kami coba jalani. Memang terdapat berbagai
kendala ketika menjalaninya. Namun kami terus coba perbaiki.
Mengapa lokasi D’Cost terdapat di mal. Sebenarnya gerai D’Cost juga ada
yang stand alone. Kombinasi, ada yang di mal dan stand alone. Mengapa ada di
mal. Karena kami lihat kecenderungan gaya hidup orang saat ini senang belanja
di mal. Di samping belanja, masyarakat juga cari makan di mal. Dulu, resto yang
banyak terdapat di mal adlah resto fast food. Jadi, kami pikir, mengapa kami
tidak coba menyediakan sesuatu yang lebih sehat ke masyarakat dengan makanan
yang baru dimasak setelah dipesan.
Agar konsumen tidak bosan, kami lihat dulu kinerja
menu tersebut. Kami ada menu ranking. Jadi menu-menu yang sudah masuk ranking
bawah, ya kami keluarkan. Kalau ada menu yang dianggap sudah jenuh, maka menu
itu akan diganti. Substitusi atau penambahan menu dilakukan sekamir 3 sampai 6
bulan sekali. Idealnya, setiap tiga bulan, paling tidak terdapat 5-10 menu
makanan dan minuman baru.
Selain itu, D’Cost juga memiliki menu spesial atau
khas daerah. Karena D’Cost berada di 17 kota, kami sadari bahwa di Indonesia
terdapat sedemikian banyak suku yang memiliki taste sendiri-sendiri. Saat ini
57 cabang dan akan buka sesuai dengan angka belakang tahun. Misalnya, tahun ini
tahun 2012, maka kami targetkan akan buka cabang sebanganyak 12 cabang. Pada
2013 dan akan buka 13 cabang.
C.
Waktu Beroperasi Usaha Tersebut
Itu bergantung pada daerahnya. Kalau gerai di mal,
saat ini 100% buka full day, yaitu buka dari pukul 11.00 hingga 21.00. Namun
memang terdapat beberapa gerai stand alone (bukan di mal) yang kami tutup
antara pukul 15.00-17.00 saat week day. Dengan jumlah tamu yang harus banyak,
sementara jam makan cukup terbatas, maka kami harus cepat dalam pelayanan. Agar
dapat cepat, harus menggunakan teknologi. Kalau order menggunakan tulisan
tangan, tidak bisa. Tidak mungkin kami menjual teh harga seratus jika kami tidak cepat. Skala ekonominya tidak
akan tercapai karena jam makan orang sangat terbatas.
D.
Strategi Promosi yang ditawarkan D’cosh
Demikian juga dengan diskon umur. Saat ini rekor
umur tamu yang datang yaitu 104 tahun. Jadi selesai makan, saya kembalikan 4%. Promo
ini diberlakukan untuk satu meja. Waktu itu bersepuluh. Pada saat promosi itu,
banyak manajer kami yang dipanggil oleh opa-oma itu. Mungkin mereka tersentuh
sehingga kami didoakan agar bisnis kami maju. Diskon umur ini sudah 3 tahun
berjalan. Tiap bulan ada 3-4 outlet yang menwarkan promo ini.
Seperti halnya saya, Anda para pembaca pasti
bertanya-tanya: “Konsumen usia 104 tahun makan di D’Cost nggak bayar malah
dapat duit, apa itu nggak bikin bangkrut. Atau, “Pasangan menggelar resepsi
gratis di D’Cost tapi setelah hamil menghilang nggak bayar, apa itu nggak bikin
bangkrut?” Inilah sekali lagi keindahan dari spirit of giving. Barangkali
memang banyak pasangan yang tidak balik ke D’Cost saat istrinya hamil, tapi
bagi pak David itu tidak jadi masalah. “Dari program-progran yang unik itu kita
mendapatkan simpati dari konsumen dan ini bisa memicu promosi dari mulut ke
mulut yang nilai rupiahnya bisa miliaran,” ujar pak David tangkas, “pokoknya
nggak usah kawatir,” itu semua Tuhan yang atur.
Aroma kreativitas selalu tercium pada setiap
strategi yang dijalankan D’Cost. Ciri khasnya ialah selalu menimbulkan rasa
penasaran dan membuat geger. Tentu saja kesuksesan D’Cost dalam melakukan
strategi pemasaran ini tak lepas dari tangan dingin Sang Nahkoda PT Pendekar
Bodoh (D’Cost), David Vincent Marsudi.
D’Cosh akan membuka 13 cabang dari 57 cabang di
tahun 2013, dan membuka 50 D’Cost Quick, serta 50 D’Stupid Baker. Kami juga mau
menawarkan franchise. Konsepnya akan berbeda dari franchise yang lain.
Gambarannya, kami akan mengawinkan franchise dengan properti. Jadi, selain usaha,
para mitra bakal memiliki aset berupa properti. Keuntungan yang didapat ganda,
dari profit bisnis, dan gain investasi properti. Orang menjalankan bisnis
restoran itu keuntungannya belumlah besar bila belum memiliki properti sendiri.
Dan, nilai investasi properti pun cenderung lambat bila hanya “dijemur”, atau
tidak difungsikan sama sekali. Perpaduan ini kami yakin akan menjadi sesuatu
yang inovatif dan menguntungkan bagi mitra. Nah, untuk jangka panjang, nantinya
di tahun 2015, kami ingin go international, lalu pada tahun 2018, mudah-mudahan
sudah bisa go public.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang kami rangkum dari kisah pengusaha sukses :
§ Jangan
pernah takut memulai bisnis sedari muda sekalipun. Banyak anak anak muda telah membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang
dalam berbisnis dan bisa sukses.
§ Berani
mengambil resiko dalam bisnis, karena resiko yang akan membawa kita pada
kesuksesan. Harus siap menerima tantangan dan masalah masalah dalam bisnis.
§ Jangan
kapok dengan bangkrut, gagal, penipuan dalam bisnis. Karena semua pengusaha
sukses pernah mengalaminya gan. Jadi kalau bangkrut ya harus dihadapi dan
dijalani. Dari bangkrut kita bisa belajar banyak hal.
B.
Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai tooth
tokoh wirausaha sukses di Indonesia yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan kelemahan nya, kerena terbatas nya
pengetahuan dan kurang nya rujukan atau referensi yang ada hubungan nya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurna
nya posting ini dan dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikut nya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus nya juga para pembaca yang
budiman pada umum nya.
Daftar Pustaka